FILSAFAT ILMU TENTANG TEORI KEBENARAN FILSAFAT ILMU




Oleh: Saepul Ma’mun, SPd., MPd


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang Masalah
Manusia selalu berusaha menemukan kebenaran. Beberapa cara ditempuh untuk memperoleh kebenaran, antara lain dengan menggunakan rasio seperti para rasionalis dan melalui pengalaman atau empiris. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh manusia membuahkan prinsip-prinsip yang lewat penalaran rasional, kejadian-kejadian yang berlaku di alam itu dapat dimengerti. Ilmu pengetahuan harus dibedakan dari fenomena alam. Fenomena alam adalah fakta, kenyataan yang tunduk pada hukum-hukum yang menyebabkan fenomena itu muncul. Ilmu pengetahuan adalah formulasi hasil aproksimasi atas fenomena alam

CABANG-CABANG DAN ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, SERTA HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA



CABANG-CABANG DAN ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, SERTA HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA

A. Latar belakang

Filsafat kerap kali dipandang sebagai ilmu yang abstrak, padahal filsafat ini sangat dekat sekali dengan kehidupan kita.Filsafat bagi sebagian orang merupakan disiplin ilmu yang kurang diminati, karena dianggap sebagai ilmu yang membingungkan.Memang untuk para pembelajar filsafat tingkat pemula biasanya mereka merasa sangat cemas ketika mulai memasuki bidang studi ini. Keraguan dan kecemasan ini biasanya pelan-pelan pudar ketika sudah mulai menekuni bidang ini dan akan terasa lebih menarik lagi ketika sadar bahwa filsafat adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita.

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, TOKOH DAN IDENYA



ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, TOKOH DAN IDENYA

a.    PENDAHULUAN
Filsafat merupakan kegiatan olah fikir yang sangat mendalam terhadap suatu persoalan kecil yang dianggap penting oleh seseorang, yang mungkin dianggap sebagai hal yang tidak penting oleh orang lain dan mungkin tidak dapat memberikan kontribusi secara langsung dalam kehidupan seseorang. Dalam tahap perkembangannya, filsafat sering mencapai pasang surut sesuai masanya. Ada kalanya filsafat mendapatkan tempat yang cukup tinggi di suatu peradaban masyarakat, namun ada kalanya pula filsafat diabaikan, tidak dianggap keberadaannya, bahkan sampai mati sama sekali, dan dapat kembali muncul berkat perjuangan dan pemikiran para filsuf yang berperan sangat besar untuk perkembangan filsafat tersebut. Dalam perkembangannya, ada banyak tokoh yang mengikuti suatu aliran filsafat tertentu serta ide yang dicetuskannya, dan sebagian tokoh dan idenya tersebut akan dipaparkan dalam makalah ini.

AGAMA PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU



AGAMA PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU

 (Sebuah Pencarian Paradigma Baru Sains)

Dr. Saepul Ma’mun, SPd., MPd**)

A. Latar Belakang Masalah
Kebekuan akal dan matinya sains dalam abad tengah membawa ketraumaan yang mendalam bagi ilmuwan dan filsuf akan metafisika. Munculnya fajar modernitas, dengan renaissancenya, semakin dalam menguburkan dualisme Plato. Francis Bacon menyambut Organum yang dilemparkan Aristoteles dengan Novum Organumnya. Dalam teori ini Bacon menguraikan cara kerja ilmu-ilmu empiris yang induktif, artinya diperlukan metode ilmiah dalam pengetahuan. Dengan demikian Bacon merupakan orang pertama yang meletakkan dasar prosedur induktif dengan sangat jelas – membuat percobaan dan menarik kesimpulan umum dari percobaan itu, untuk diuji dalam percobaan lebih jauh – dan dengan metode ini ia sangat berpengaruh.

MANAJEMEN MUTU SEKOLAH SMA/MA



MANAJEMEN MUTU SEKOLAH
(Studi Kasus pada SMAN 3, SMAK 1 BPK, dan MAN 1 di Kota Bandung)
Saepul Ma’mun
E-mail:efsmamun@gmail.com Tlp. 08121361551
 

ABSTRAK
Fokus masalah penelitian bagaimanakah kebijakan mutu belum secara optimal di serahkan kepada kemandirian sekolah; 2) bagaimanakah perencanaan mutu belum secara optimal pencapaian visi, misi dan tujuan hasil yang memuaskan; 3) bagaimanakah pelaksanaan mutu persekolahan kurang dikelola secara efektif, efisien, dan berkeadilan; 4) bagaimanakah upaya pengawasan mutu dalam penyimpangan dan tindakan untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan menganalisa dan membuat model pengembangan manajemen mutu sekolah. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan studi kasus ada tiga sekola/adrasah, yaitu: SMAN 3, SMAK, MAN 1 Kota Bandung. Taknik penggalian data dilakukan dengan penagamatan, wawancara dan studi dokumentasi sekolah. Pengolahan data dilakukan melalui proses analisis data, display, dan verifikasi data. Sekolah bermutu ada beberapa cara yang ditempuh untuk mencapai bermutu, yaitu: 1) mampu menghasilkan output tinggi dari input rendah; 2) mutu input dimaknai menjadi nilai tambah dari input pendidikan; 3) mutu proses sebagai kondisi kualitas proses yang melampaui harapan; 4) mutu output derajat kualitas output melebihi harapan atau standar ; 5) menciptakan dan melestarikan budaya sekolah. Merekomendasikan beberapa hal bagi sekolah, yaitu: pertama, merumuskan kebijakan mutu, visi, misi, tujuan, dan strategi pencapaian, norma prilaku mengakar ke semua individu; kedua, peran kepemimpinan dalam pencapaian bermutu merupakan aspek yang sangat kritis; ketiga, mengembangkan program kulikuler yang bervariatif banyak alternatif program akademik sesuai minat atau kondisi peserta didik; keempat, program ekstrakulikuler memiliki daya dukung menciptakan bermutu akademik dan non akademik;  kelima, menciptakan mengajar bermutu, kepala sekolah menciptakan harapan yang tinggi terhadap kinerja; keenam, menjalin kerja sama dengan stakeholders merencakanakan bermutu bersama-sama untuk meraihnya; dan ketujuh, melakukan perubahan perilaku, budaya suportif pada pencapaian bermutu dalam penciptaan budaya mutu sekolah.