Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah
adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan
penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah
adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis
yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode
ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol.
Menurut A. Nashrudin, S.IP, M,Si (dossuwanda.wordpress.com ), Supaya suatu
metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode
tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipolesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan teknik kuantifikas
A. Pengertian Metode Berfikir Ilmiah
Pengertian Metode Berpikir
IlmiahSecara etimologi, metode berasal dari bahasa yunani yaitu kata meta
(sesudahatau dibalik sesuatu) dan hodos (jalan yang harus ditempuh). jadi
metode adalahlangkah-langkah (cara dan teknis) yang diambil, menurut urutan
atau sistematikatertentu untuk mencapai pengetahuan tertentu, Metode menurut
Senn,merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang
mempunyailangkah-langkah yang sistematis. Metodologi merupakan suatu pengkajian
dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut. jadi metodologi
ilmiah merupakan pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode
ilmiah.Metode berpikir ilmiah merupakan prosedur, cara atau teknik dalammendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu, jadi ilmu merupakan pengetahuanyang didapatkan
lewat metode ilmiah atau dengan kata lain bahwa suatupengetahuan baru dapat
disebut suatu ilmu apabila diperoleh melalui kerangkakerja ilmiah,
syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan bisa disebut ilmu
tercantum dalam apa yang dinamakan metode ilmiah. Pendapat lainmengatakan bahwa
metode ilmiah adalah sebuah prosedur yang digunakanilmuwan dalam pencarian
kebenaran baru. Dilakukan dengan cara kerjasistematis terhadap pengetahuan baru
dan melakukan peninjauan kembalikepada pengetahuan yang telah ada.
B.
Tujuan Penggunaan Metode Ilmiah
Tujuan dari penggunaan metode ilmiah
adalah tuntutan supaya ilmu pengetahuan bisa terus berkembang seiring
perkembangan zaman dan menjawab tantangan yang dihadapi. Dengan berbagai riset
yang dilakukan oleh para ilmuwan guna mengembangkan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan (sains) yang akan mempermudah dari persoalan-persoalan manusia.
Metode ilmiah merupakan sebuah konsep
dimana para ilmuwan mencoba untuk meneliti disetiap masing-masing ilmu
pengetahuan yang akan mengembangkan ilmu-ilmu tersebut dengan menggunakan
metode-metode ilmiah.
C.
Manfaat Metode Berpikir Ilmiah
Seperti diketahui bahwa berpikir
adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan. Metode ilmiah merupakan
ekspresi mengenai cara bekerja pikiran,dengan menggunakan metode berpikir
ilmiah manusia bisa terus meng Update pengetahuan menggali dan
mengembangkannya. Sifat ingin tahu pada diri manusia mendorong manusia
mengungkapkan pengetahuan, meski dengan cara dan pendekatan yang berbeda.M.
Solly Lubis menjelaskan bahwa manusia mampu mengembangkan pengetahuannya karena
dua hal: pertama, manusia mempunyai bahasa yangdapat dijadikan media untuk
mengkomunikasikan informasi dan jalan pikirannya;dan kedua, manusia memiliki
kemampuan berpikir berdasarkan suatu alur dankerangka berpikir tertentu, dengan
kata lain, bahasa yang komunikatif dan nalar memungkinkan manusia
mengembangkan pengetahuannya, dan nalar sebagaibagian dari kegiatan berpikir
memiliki dua ciri utama yaitu logis dan analitisSecara historis, terdapat empat
cara manusia memperoleh pengetahuan yang tadi disebut sebagai pelekat dasar
kemajuan manusia, keempat cara tersebutadalah:
1) berpegang pada sesuatu yang sudah
ada (metode keteguhan);
2)merujuk kepada pendapat ahli
(metode otoritas);
3) berpegang pada intuisi(metode
intuisi);
4) menggunakan metode ilmiah.
Cara pertama Sampai cara ketiga,
disebut sebagai cara kebanyakan orang, atau orang awam dan cenderung tidak
efisien, dan kurang produktif bahkan terkadang tidak objektif dan tidak
rasional. Sedangkan cara terakhir, yaitu metode ilmiah adalah cara ilmiah
yang dipandang lebih rasional, objektif, efektif dan efisien. Cara yang keempat
ini adalah cara bagaimana para ilmuwan memperoleh ilmu yang dalamprakteknya
metode ilmiah untuk mengungkapkan dan mengembangkan ilmudikerjakan melalui cara
kerja penelitian.Bahwa manusia disadari atau tidak akan selalu menghadapi
masalah, manusiaselalu dituntut untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya
bagaimanaseorang nelayan agar bisa mendapatkan ikan yang banyak, petani
agar tanamannya tidak diserang hama dengan hasil yang memuaskan, termasukbagaimana
cara mendidik anak tentu semua itu ada metode penyelesaiannyaterlepas dari
apakah permasalahan itu modusnya sama dengan yang pernahterjadi dulu sekalipun
dengan tantangan baru maka metode penyelesaiannyapun harus baru pula. Karena
itulah tuhan memberikan manusia akal pikiran, agar manusia mengoptimalkan
fasilitas yang suduh diberikan oleh tuhannya agar bisamenjawab tantangan zaman
dan permasalahan yang muncul dengan setingsosial dan modus yang berbeda
pula.Masalahnya bisakah manusia bercocoktanam, menangkap ikan, mendidik anak
dengan baik tanpa adanya metodetertentu dalam melahirkan pengetahuan.Dan
pengetahuan diperoleh melaluisebuah sistem tata fikir yang dilakukan manusia,
oleh karena itu hal inimenunjukan bahwa penelitian ilmiah dengan metode ilmiah
memiliki perananpenting dan memberikan manfaat yang banyak dalam membantu
manusia dalammemecahkan permasalahannya.Pengetahuan mempunyai sistem dan
ilmuadalah pengetahuan yang sistematis, pengetahuan yang dengan sadar
menuntutkebenaran, dan melalui metode tertentu.
D.
Prosedur Berpikir Ilmiah Penalaran rasional dan empiris
Prosedur berfikir ilmiah penalaran
rasional dan empiris merupakan dua model yang selalu menjadi sumber sekaligus
metodologis dalam menghasilkan ilmu pengetahuan, ilmu yangdihasilkan dari
sumber tadi, selalu menuntut dilakukan observasi danpenjelajahan baru terhadap
masalah yang dihadapi dari pra anggapan(hipiotesis/dedukasi), pengujian
dilakukan melalui studi lapangan(empiris/induksi). Jadi metode ilmiah adalah
penggabungan antara cara berpikir deduktif (rasional) dan induktif
(empiris) dalam membangun pengetahuan.Secara rasioanal maka ilmu menyusun
pengetahuannya secara konsisten dankumulatif, sedangkan secara empiris ilmu
memisahkan antara pengetahuan yangsesuai dengan fakta dan yang tidak. Dengan
demikian bahwa semua teori ilmiahharus memenuhi dua syarat utama yakni:
a) harus konsisten dengan teori-teori
sebelumnya yang memungkinkan tidak terjadinya kontradiksi dalam teorikeilmuan
secara keseluruhan; dan
b) harus cocok dengan fakta-fakta
empiris sebab teori yang sekiranya tidak didukung oleh pengujian empiris tidak
dapat diterima kebenarannya secara ilmiah.
Jadi logika ilmiah merupakan gabungan
antara logika deduktif dan logika induktif dimana rasionalisme dan
empirisme hidup berdampingan dalam sebuah sistem.Teori apapun konsistennya jika
tidak didukung pengujian empiris maka tidak dapat diterima kebenarannya secara
ilmiah.begitupun sebaliknya seberapa pun faktualitasnya fakta-fakta yang ada,
tanpa didukung asumsi rasional maka iahanya akan menjadi fakta yang mati yang
tidak memberikan pengetahuan
kepada manusia.Oleh karena itu, sebelum
teruji kebenarannya secara empiris semua penjelasan rasional yang diajukan
statusnya hanyalah bersifat sementara, yang biasanyadisebut hipotesis.
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang kita hadapi,
hipotesis berfungsi sebagai penunjuk jalan yang memungkinkan kita untuk
memperoleh jawaban.Hipotesis disusun berdasarkancara kerja deduktif, dengan
mengambil premis-premis dari penetahuan ilmiah yang sudah diketahui
sebelumnya.Penyususnan hipotesis berguna untukmenunjang terjadinya konsistensi
pengembangan ilmu secara keseluruhan danmenimbulkan efek kumulatif dalam
kemajuan ilmu. Hipotesis dapat menjadi jembatan pemanduan antara cara
kerja deduksi dan induksi.Langkah selanjutnya setelah penyusunan hipotesis
adalah menguji hipotesistersebut dengan mengkonfrontasikannya,
mengkomunikasikannya dengan duniafisik yang nyata, dalam proses pengujian ini
merupakan pengumpulan fakta yangrelevan dengan hipotesis yang diajukan.
fakta-fakta ini bisa bersifat sederhanayang bisa langsung ditangkap oleh panca
indra ada juga yang harusmenggunakan alat seperti teleskop dan mikroskop.Dengan
adanya jembatan berupa penyusunan hipotesis, metode ilmiah seringdikenal
sebagai proses logico-hypofhetico-verifikafio (logic, hipotetik,
sekaligusverifikatif). Perkawinan berkesinambungan antara deduksi dan induksi
disebutdengan prosedur berpikir ilmiah.proses induksi diperlukan untuk
melakukanverifikasi atau pengujian hipotesis di mana dikumpulkan fakta-fakta
empiris untukmenilai apakah sebuah hipotesis didukung oleh fakta atau
tidak."Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan
dalambeberapa langkah yang mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan
ilmiah.kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses Logico-hypofhefico-verifikafio
inipada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah yang merupakan
pertanyaan mengenai objek empirisyang jelas batas-batasnya serta dapat
diidentifikasikan faktor-faktor yang terkaitdi dalamnya.
2. Pernyusunan kerangka berpikir dalam
pengajuan hipotesis yang merupakanargumentasi yang menjelaskan hubungan yang
mungkin terdapat antaraberbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk
konstelasi permasalahan.Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan
premis-premis ilmiahyang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan
faktor-faktor empirisyang relevan dengan permasalahan
3. Perumusan hipotesis yang merupakan
jawaban sementara atau dugaanterhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya
merupakan kesimpulan darikerangka berpikir yang dikembangkan
4. Pengujian hipotesis yang merupakan
pengumpulan fakta-fakta yang relevandengan hipotesis yang diajukan untuk
memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut
atau tidak
5. Penarikan kesimpulan yang merupakan
penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.
Sekiranya dalam proses pengujianterdapat fakta yang cukup dan mendukung
hipotesis maka hipotesis itu diterima.Sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian
tidak terdapat fakta yang cukup.
Play Slots at Lucky Club
BalasHapusLucky Club's collection of popular casino games, including Slots, luckyclub Blackjack, Roulette, Poker, Slots and Live Casino has helped to keep online casino players safe