MANAJEMEN MUTU SEKOLAH SMA/MA



MANAJEMEN MUTU SEKOLAH
(Studi Kasus pada SMAN 3, SMAK 1 BPK, dan MAN 1 di Kota Bandung)
Saepul Ma’mun
E-mail:efsmamun@gmail.com Tlp. 08121361551
 

ABSTRAK
Fokus masalah penelitian bagaimanakah kebijakan mutu belum secara optimal di serahkan kepada kemandirian sekolah; 2) bagaimanakah perencanaan mutu belum secara optimal pencapaian visi, misi dan tujuan hasil yang memuaskan; 3) bagaimanakah pelaksanaan mutu persekolahan kurang dikelola secara efektif, efisien, dan berkeadilan; 4) bagaimanakah upaya pengawasan mutu dalam penyimpangan dan tindakan untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan menganalisa dan membuat model pengembangan manajemen mutu sekolah. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan studi kasus ada tiga sekola/adrasah, yaitu: SMAN 3, SMAK, MAN 1 Kota Bandung. Taknik penggalian data dilakukan dengan penagamatan, wawancara dan studi dokumentasi sekolah. Pengolahan data dilakukan melalui proses analisis data, display, dan verifikasi data. Sekolah bermutu ada beberapa cara yang ditempuh untuk mencapai bermutu, yaitu: 1) mampu menghasilkan output tinggi dari input rendah; 2) mutu input dimaknai menjadi nilai tambah dari input pendidikan; 3) mutu proses sebagai kondisi kualitas proses yang melampaui harapan; 4) mutu output derajat kualitas output melebihi harapan atau standar ; 5) menciptakan dan melestarikan budaya sekolah. Merekomendasikan beberapa hal bagi sekolah, yaitu: pertama, merumuskan kebijakan mutu, visi, misi, tujuan, dan strategi pencapaian, norma prilaku mengakar ke semua individu; kedua, peran kepemimpinan dalam pencapaian bermutu merupakan aspek yang sangat kritis; ketiga, mengembangkan program kulikuler yang bervariatif banyak alternatif program akademik sesuai minat atau kondisi peserta didik; keempat, program ekstrakulikuler memiliki daya dukung menciptakan bermutu akademik dan non akademik;  kelima, menciptakan mengajar bermutu, kepala sekolah menciptakan harapan yang tinggi terhadap kinerja; keenam, menjalin kerja sama dengan stakeholders merencakanakan bermutu bersama-sama untuk meraihnya; dan ketujuh, melakukan perubahan perilaku, budaya suportif pada pencapaian bermutu dalam penciptaan budaya mutu sekolah.