CABANG-CABANG DAN ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, SERTA HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA



CABANG-CABANG DAN ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, SERTA HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA

A. Latar belakang

Filsafat kerap kali dipandang sebagai ilmu yang abstrak, padahal filsafat ini sangat dekat sekali dengan kehidupan kita.Filsafat bagi sebagian orang merupakan disiplin ilmu yang kurang diminati, karena dianggap sebagai ilmu yang membingungkan.Memang untuk para pembelajar filsafat tingkat pemula biasanya mereka merasa sangat cemas ketika mulai memasuki bidang studi ini. Keraguan dan kecemasan ini biasanya pelan-pelan pudar ketika sudah mulai menekuni bidang ini dan akan terasa lebih menarik lagi ketika sadar bahwa filsafat adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita.

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, TOKOH DAN IDENYA



ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, TOKOH DAN IDENYA

a.    PENDAHULUAN
Filsafat merupakan kegiatan olah fikir yang sangat mendalam terhadap suatu persoalan kecil yang dianggap penting oleh seseorang, yang mungkin dianggap sebagai hal yang tidak penting oleh orang lain dan mungkin tidak dapat memberikan kontribusi secara langsung dalam kehidupan seseorang. Dalam tahap perkembangannya, filsafat sering mencapai pasang surut sesuai masanya. Ada kalanya filsafat mendapatkan tempat yang cukup tinggi di suatu peradaban masyarakat, namun ada kalanya pula filsafat diabaikan, tidak dianggap keberadaannya, bahkan sampai mati sama sekali, dan dapat kembali muncul berkat perjuangan dan pemikiran para filsuf yang berperan sangat besar untuk perkembangan filsafat tersebut. Dalam perkembangannya, ada banyak tokoh yang mengikuti suatu aliran filsafat tertentu serta ide yang dicetuskannya, dan sebagian tokoh dan idenya tersebut akan dipaparkan dalam makalah ini.

AGAMA PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU



AGAMA PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU

 (Sebuah Pencarian Paradigma Baru Sains)

Dr. Saepul Ma’mun, SPd., MPd**)

A. Latar Belakang Masalah
Kebekuan akal dan matinya sains dalam abad tengah membawa ketraumaan yang mendalam bagi ilmuwan dan filsuf akan metafisika. Munculnya fajar modernitas, dengan renaissancenya, semakin dalam menguburkan dualisme Plato. Francis Bacon menyambut Organum yang dilemparkan Aristoteles dengan Novum Organumnya. Dalam teori ini Bacon menguraikan cara kerja ilmu-ilmu empiris yang induktif, artinya diperlukan metode ilmiah dalam pengetahuan. Dengan demikian Bacon merupakan orang pertama yang meletakkan dasar prosedur induktif dengan sangat jelas – membuat percobaan dan menarik kesimpulan umum dari percobaan itu, untuk diuji dalam percobaan lebih jauh – dan dengan metode ini ia sangat berpengaruh.