Identitas Diri Untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat dan Peranannya dalam Lingkungan Kebutuhan Dunia dan Akhirat
Download
Aliran Filsafat ilmu
Filsafat dan Ekonomi
Fungsi Filsafat
Manajemen SDM
Fungsi Manajemen
Psikologi Manajemen
Konsep, dasar prilaku dalam organisasi
Pengembangan SDM
Psikologi Industri
Psikologi Indiustri
TEKHNIK PENDIDIKAN
TEKNIK PENDIDIKAN PERSPEKTIF TEORI DAN KONSEP
OLEH : SAEPUL MA’MUN
PENDAHULUAN
Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget ( 1896 ) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umunya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Ilmu disebut juga pedagogik, yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu ” Pedagogics ”. Pedagogics sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ” pais ” yang artinya anak, dan ” again ” yang artinya membimbing. Poerbakwatja dan Harahap ( 1982 : 254 ) mengemukakan pedagogik mempunyai dua arti yaitu : (1) peraktek, cara sesorang mengajar; dan (2) ilmu pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode mengajar, membimbing, dan mengawasi pelajaran yang disebut juga pendidikan.
OLEH : SAEPUL MA’MUN
PENDAHULUAN
Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget ( 1896 ) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umunya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Ilmu disebut juga pedagogik, yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu ” Pedagogics ”. Pedagogics sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ” pais ” yang artinya anak, dan ” again ” yang artinya membimbing. Poerbakwatja dan Harahap ( 1982 : 254 ) mengemukakan pedagogik mempunyai dua arti yaitu : (1) peraktek, cara sesorang mengajar; dan (2) ilmu pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode mengajar, membimbing, dan mengawasi pelajaran yang disebut juga pendidikan.
analisis kemampuan manajemen pendidikan
-->
ANALISIS KEMAMPUAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN
Oleh
Saepul Ma’mun, M.Pd.
Gejolak perubahan yang penuh dengan ketidakpastian itu membawa kita semua kepada upaya memilih dan menetapkan alternatif-alternatif yang paling baik bagi setiap orang. Dalam menghadapi perubahan yang cepat tersebut satu-satunya cara untuk tetap dapat berada pada posisi yang baik dalam situasi perubahan yang begitu cepat dan hampir-hampir tak terkendalikan itu adalah “belajar secara cepat” pada semua bidang kehidupan tak
terkecuali bidang pendidikan.
terkecuali bidang pendidikan.
MANAJEMEN DALAM TINJAUAN
DEFINISI MANAJEMEN DALAM TINJAUAN
PENDAHLUAN
Definisi
Mata kuliah manajemen pendidikan memiliki unsure kajian utama yaitu kerangka berpikir atau acuan yang dapat dipergunakan sebagai konsep dasar manajemen pendidikan yang berkenaan dengan aspek pengambilan keputusan, pengkoordinasian aktivitas, penanganan manusia, pembagian tugas dan kewenagan, evaluasi prestasi yang mengarah pada sasaran kelompok sebagai bagian dari aktivitas manajemen.
PENDAHLUAN
Definisi
Mata kuliah manajemen pendidikan memiliki unsure kajian utama yaitu kerangka berpikir atau acuan yang dapat dipergunakan sebagai konsep dasar manajemen pendidikan yang berkenaan dengan aspek pengambilan keputusan, pengkoordinasian aktivitas, penanganan manusia, pembagian tugas dan kewenagan, evaluasi prestasi yang mengarah pada sasaran kelompok sebagai bagian dari aktivitas manajemen.
PERAN METODE ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN ILMU
Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah
adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan
penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah
adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis
yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode
ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol.
Menurut A. Nashrudin, S.IP, M,Si (dossuwanda.wordpress.com ), Supaya suatu
metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode
tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipolesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan teknik kuantifikas
MORALITAS DALAM TINJAUAN FILSAFAT AKSIOLOGI
MORALITAS DALAM TINJAUAN FILSAFAT
AKSIOLOGI
OLEH: DR. SAEPUL MA’MUN, SPd., MPd
Mandeville dalam bukunya yang
berjudul “Enquiry into the Origin Of
Moral Virtue” menonjolkan akan gagasan bahwa semua moralitas itu hanya
kebiasaan saja, sudah lama tersebar yakni sejak zaman para sofis dan kaum
skeptic pada zaman Yunani purba. Pemikiran Mandeville ini diperkuat oleh
Frederick Nietzche bahwa pada awalnya
tidak ada hal yang baik dan hal yang buruk. Yang ada hanya yang kuat dan yang
lemah. Yang kuat dengan kekuatannya, kelicikannya, kejantannnya menghina yang
lemah, yang seperti perempuan, sabar, penurut, dan lembut. Masing-masing
golongan memuja sifatnya masing – masing dan menghukum golongan lain. Sehingga
muncullah perbedaan antara moralitas bendoro dan moralitas budak. Karena
jumlahnya besar dan mendapat dukungan dari agama katolik, moralitas budak
menang. Ini merupakan bencana bagi rakyat yang sangat besar.
ILMU, FILSAFAT DAN TEOLOGI
ILMU, FILSAFAT DAN TEOLOGI
“Aku datang - entah dari
mana,
aku ini - entah siapa,
aku pergi - entah kemana,
aku akan mati - entah
kapan,
aku heran bahwa aku
gembira”.
(Martinus dari Biberach, tokoh
abad pertengahan).
1. Manusia bertanya
Menghadapi seluruh
kenyataan dalam hidupnya, manusia kagum atas apa yang dilihatnya, manusia
ragu-ragu apakah ia tidak ditipu oleh panca-inderanya, dan mulai menyadari
keterbatasannya. Dalam situasi itu banyak yang berpaling kepada
agama:
“Manusia mengharapkan dari
berbagai agama jawaban terhadap rahasia yang tersembunyi sekitar keadaan hidup
manusia. Sama seperti dulu, sekarang pun rahasia tersebut menggelisahkan hati
manusia secara mendalam: apa makna dan tujuan hidup kita, apa itu kebaikan apa
itu dosa, apa asal mula dan apa tujuan derita, mana kiranya jalan untuk
mencapai kebahagiaan sejati, apa itu kematian, apa pengadilan dan ganjaran
sesudah maut, akhirnya apa itu misteri terakhir dan tak terungkapkan, yang
menyelimuti keberadaan kita, darinya kita berasal dan kepadanya kita
menuju?” -- Zaman Kita (no.1), Deklarasi Konsili Vatikan II tentang
Sikap Gereja Katolik terhadap Agama-agama bukan Kristen, 1965.
ILMU DALAM PADANGAN ISLAM
ILMU
DALAM PANDANGAN ISLAM
1. Apakah Ilmu itu ?
Ilmu merupakan kata yang berasal dari
bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui.
Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang
pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya
diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun
secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Untuk lebih memahami
pengertian Ilmu (science) di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian :
“Ilmu adalah pengetahuan tentang
sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu
yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang
(pengetahuan) itu (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
“Science is knowledge
arranged in a system, especially obtained by observation and testing of fact
(And English reader’s dictionary)
“Science is a
systematized knowledge obtained by study, observation, experiment” (Webster’s
super New School and Office Dictionary)
dari pengertian di atas nampak bahwa
Ilmu memang mengandung arti pengetahuan, tapi pengetahuan dengan ciri-ciri
khusus yaitu yang tersusun secara sistematis atau menurut Moh Hatta (1954 : 5)
“Pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut Ilmu”.
HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN FILSAFAT YUNANI DAN ILMU-ILMU ISLAM
Pengertian Filsafat Islam
Sebelum sampai kepada definisi
Filsafat Islam, terlebih dahulu kami akan memberikan makna filsafat yang
berkembang di kalangan cendikiawan muslim.
Menurut
Mustofa Abdur Razik pemakaian kata filsafat di kalangan umat Islam adalah kata
hikmah. Sehingga kata hakim ditempatkan pada kata failusuf atau hukum Al-Islam
(hakim-hakim Islam) sama dengan falasifatul Islam (failasuf-failasuf Islam).
Hal ini dikuatkan oleh Dr. Faud Al-Ahwani, bahwa kebanyakan pengaran-pengarang
Arab menempatkan kalimat hikmah di tempat kalimat filsafat, dan menempatkan
kalimat hakim di tempat kalimat failusuf atau sebaliknya.Namun demikian, mereka
mengatakan bahwa sebenarnya kata hikmah itu berada di atas kata filsafat.
HUBUNGAN ANTARA ILMU, TEKNOLOGI, ETIKA, KEBUDAYAAN DAN KRISIS KEMANUSIAAN
PENDAHULUAN
Filsafat
berasal dari bahasaYunani, philosophia atau philosophos. Philos atau philein
berarti teman atau cinta, dan shopia shopos kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.atau
berarti. Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala
ilmupengetahuan. Filsafat dan Ilmu adalah duakata yang saling berkaitan baik
secara substansial maupun historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan
dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan
filsafat. Ilmu atau Sains merupakan komponenter besar yang diajarkan dalam
semua strata pendidikan. Walaupun telah bertahun-tahun mempelajari ilmu,
pengetahuan ilmiah tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu dianggap
sebagai hafalansaja, bukan sebagai pengetahuan yang mendeskripsikan,
menjelaskan,memprediksikan gejala alam untuk kesejahteraan dan kenyamananhidup.
Kini ilmu telah tercerabut dari nilai luhur ilmu, yaitu untuk menyejahterakan
umat manusia. Bahkan tidak mustahil terjadi, ilmu dan teknologi menjadi
dibencana bagi kehidupan manusia, seperti pemanasan global dan dehumanisasi.
Ilmu dan teknologi telah kehilangan rohnya yang fundamental, karena ilmu telah
mengurangi bahkan menghilangkan peran manusia, dan bahkan tanpa disadari
manusia telah menjadi budakilmu dan teknologi. Oleh karena itu, filsafat ilmu
mencoba mengembalikan roh dan nilai luhur dari ilmu, agar ilmu tidak menjadi
boomerang bagi kehidupan manusia. Filsafat ilmu akan mempertegas bahwa ilmu dan
teknologi adalah instrument dalam mencapai kesejahteraan bukan tujuan.
HUBUNGAN AGAMA ISLAM DENGAN FILSAFAT ILMU
Bagimana benang
merah antera pilar ajaran ISLAM atau AGAMA ISLAM dengan FILSAFAT ILMU?
Sebagaimana dimaklumi bahwa fokos
kajian dalam studi program manajemen dari sekian banyak mata kuliah yang harus
diperoleh diantaranya terdapat mata kuliah FILSAFAT. Sebelum menjelaskan
bagaimana hubungan benang merah antaera pilar ajaran isalam atau agama yang
kami anut yaitu islam dengan filsafat ilmu, maka pertama-tama kami ingin
menjelaskan tentang apa persamaan antara agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
ilmu bertujuan sekurang-kurangnya berhubungan dengan hal yang sama yaitu
tentang kebenaran, ilmu pengetahuan dengan metodenya sendiri mencari kebenaran
tentang alam semesta termasuk didalamhya tentang manusia, sedangkan filsafat
dengan wataknya sendiri pula menghampiri kebenaran baik tentang alam maupun
tentang manusia yang belum atau tidak terjawab oleh ilmu pengetahuan, karena
diluar atau diatas jangkauannya termasuk tentang Tuhan. Sedangkan agama dengan
keunikannya sendiri pula memberikan jawaban atas persoalan azasi yang
dipertnyakan manusia baik tentang alam, tentang manusia, maupun tentang Tuhan.
Untuk itu selanjutnya pengertian tentang:
PENGERTIAN FILSAFAT ILMU
PENGERTIAN FILSAFAT ILMU
Untuk memahami arti dan makna filsafat
ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang
terangkum dalam Filsafat Ilmu, yang disusun oleh Ismaun (2001)
- Robert Ackerman “philosophy of science in one aspect as a critique of current scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”. (Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.
FILSAFAT ILMU TENTANG TEORI KEBENARAN FILSAFAT ILMU
Oleh: Saepul Ma’mun, SPd., MPd
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang Masalah
Manusia selalu berusaha menemukan kebenaran. Beberapa cara
ditempuh untuk memperoleh kebenaran, antara lain dengan menggunakan rasio
seperti para rasionalis dan melalui pengalaman atau empiris.
Pengalaman-pengalaman yang diperoleh manusia membuahkan prinsip-prinsip yang
lewat penalaran rasional, kejadian-kejadian yang berlaku di alam itu dapat
dimengerti. Ilmu pengetahuan harus dibedakan dari fenomena alam. Fenomena alam
adalah fakta, kenyataan yang tunduk pada hukum-hukum yang menyebabkan fenomena
itu muncul. Ilmu pengetahuan adalah formulasi hasil aproksimasi atas fenomena
alam
CABANG-CABANG DAN ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, SERTA HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA
CABANG-CABANG DAN ALIRAN-ALIRAN
FILSAFAT, SERTA HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA
Filsafat
kerap kali dipandang sebagai ilmu yang abstrak, padahal filsafat ini sangat
dekat sekali dengan kehidupan kita.Filsafat bagi sebagian orang merupakan
disiplin ilmu yang kurang diminati, karena dianggap sebagai ilmu yang
membingungkan.Memang untuk para pembelajar filsafat tingkat pemula biasanya
mereka merasa sangat cemas ketika mulai memasuki bidang studi ini. Keraguan dan
kecemasan ini biasanya pelan-pelan pudar ketika sudah mulai menekuni bidang ini
dan akan terasa lebih menarik lagi ketika sadar bahwa filsafat adalah bagian
yang tak terpisahkan dari hidup kita.
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, TOKOH DAN IDENYA
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, TOKOH DAN
IDENYA
a.
PENDAHULUAN
Filsafat merupakan kegiatan olah
fikir yang sangat mendalam terhadap suatu persoalan kecil yang dianggap penting
oleh seseorang, yang mungkin dianggap sebagai hal yang tidak penting oleh orang
lain dan mungkin tidak dapat memberikan kontribusi secara langsung dalam
kehidupan seseorang. Dalam tahap perkembangannya, filsafat sering mencapai
pasang surut sesuai masanya. Ada kalanya filsafat mendapatkan tempat yang cukup
tinggi di suatu peradaban masyarakat, namun ada kalanya pula filsafat
diabaikan, tidak dianggap keberadaannya, bahkan sampai mati sama sekali, dan
dapat kembali muncul berkat perjuangan dan pemikiran para filsuf yang berperan
sangat besar untuk perkembangan filsafat tersebut. Dalam perkembangannya, ada
banyak tokoh yang mengikuti suatu aliran filsafat tertentu serta ide yang
dicetuskannya, dan sebagian tokoh dan idenya tersebut akan dipaparkan dalam
makalah ini.
AGAMA PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU
AGAMA PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU
(Sebuah Pencarian Paradigma Baru Sains)
Dr. Saepul Ma’mun, SPd., MPd**)
A. Latar Belakang Masalah
Kebekuan akal dan matinya sains dalam abad
tengah membawa ketraumaan yang mendalam bagi ilmuwan dan filsuf akan
metafisika. Munculnya fajar modernitas, dengan renaissancenya, semakin dalam
menguburkan dualisme Plato. Francis Bacon menyambut Organum yang dilemparkan
Aristoteles dengan Novum Organumnya. Dalam teori ini Bacon menguraikan cara
kerja ilmu-ilmu empiris yang induktif, artinya diperlukan metode ilmiah dalam
pengetahuan. Dengan demikian Bacon merupakan orang pertama yang meletakkan
dasar prosedur induktif dengan sangat jelas – membuat percobaan dan menarik
kesimpulan umum dari percobaan itu, untuk diuji dalam percobaan lebih jauh –
dan dengan metode ini ia sangat berpengaruh.
Langganan:
Postingan (Atom)