Mata kuliah manajemen pendidikan memiliki unsure kajian utama yaitu kerangka berpikir atau acuan yang dapat dipergunakan sebagai konsep dasar manajemen pendidikan yang berkenaan dengan aspek pengambilan keputusan, pengkoordinasian aktivitas, penanganan manusia, pembagian tugas dan kewenagan, evaluasi prestasi yang mengarah pada sasaran kelompok sebagai bagian dari aktivitas manajemen.
Dari segi konsep dasar manajemen berasal dari managio yaitu “penguruasan” atai managiare yaitu “melatih dalam mengatur langkah-langkah” . Manajemen sebagi ilmu, kiat, dan profesi ( Sagala : 2006 : 13). Dikatakann sebagai ilmu, menurut luther Gulick manajemen sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematis berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Dan kiat menurut Follet, karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain dengan menjalankan tugas. Sedangkan dikatakan profesi manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer dan para profesionalnya dituntun oleh suatu kode atik. Dari sini sagala sepertinya ingin mengatakan bahwa tujuan-tujuan manajemen bisa dicapai juka memiliki sebuah metode, cara atau alat guna mencapai tujuan; alat itu yang kemudian dinamai manajemen. Dari penjelasan di atas bahwa manajemen adalah merupakan alat yang diintegrasikan dan penerapannya dengan menggunakan pendekatan analisis ilmu untuk mengatur sesuai dengan profesinya melalui yang dikembangkan disiplin ilmu.
Manajemen sering di artikan sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistimatis berusaha memahami mengapa dan bagaimana bekerja sama, melalui cara-cara dengan mengatur dan menjalankan tugas sebagai keahlian khusus dalam mencapai tujuan. Dalam proses manajemen adabeberapa fungsi yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemimpinan (leading), dan pengawasan (controling). Dengan demikian manajemen merupakan proses merencana, mengorganisasian, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala asoeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efesien.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan manajmen pada mulanya belum dapat dikatakan sebagai ilmu, karena teori harus terdiri dari konsep-konsep yang sistimatis dapat menjelaskan, meramalkan dan memprediksikan apa yang akan terjadi dan membuktikan prediksi itu berdasarkan penelitian (Research). Luther Gulick (1965) dalam Fattah bahwa manajemen dapat memnuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki serangkaian teori, meskipun teori-teori itu masih terlalu umum dan subjektif. Perjalanan suatu ilmu dan teori-teori dalam manajemen ada beberapa pengujian dengan pengalaman-pengalaman. Munculnya evolusi konsep, ide, pemikiran dalam manajemen pada 5000 tahun SM. Dibuktikan dengan adanya catatan dan tulisan untuk perdagangan dan pemerintahan. Pemanfaatan komunikasi efektif dan pengendalian yang terpusat untuk efektivitas dan efesiensi terjadi pada 300 SM – 300 Masehi. Kemudian Henry Fayol (1841-1925) mengemukakan pentingnya administrasi, Follet (1868-1933) dengan perilaku dinamikanya, Mac Weber dengan birokrasinya, Elton Mayo, Maslow, Mc. Gregor, dan Chris Argyis dengan studi perilakunya.
Manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art of getting things done through people). Follet, 1868-1933). Manajemen sebagai suatu seni mrmbutuhksn tiga undur, yaitu; pandangan, pengetahuan teknis, dan komunikasi (Hendry M. Botinger).
Kerangka dasar manajemen pendidikan meliputi; Philosopy, Asumtions, principle, and theory, which are basic to the study of any discipline of management(Shrode DanVoich, 1986). Secara sederhana bahwa falsafah merupakan pandangan atau persepsi tentang kebenaran yang dikembangkan cara berfikir yang telah terkondisikan dengan lingkungan, perangkat organisasi, nilai-nilai dan keyakinan yang mendasari tanggung jawab manajer.
Falsafah seorang manajer dapat dijadikan dasar untuk membuat asumsi-asumsi tentang lingkungan, peran organisasinya, dan dari asumsi ini lahir prinsip-prinsip yang dihubungkan dengan kerangka atau garis besar untuk bertindak. Seorang manajer sautu teori tentang manajemen sangat berfungsi dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul. Oleh sebab itu falsafah, asumsi, prinsip-prinsip, dan teori tentang manajemen yang merupakan landasan manajerial yang harus dipahami dan dihayati oleh manajer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar